Program Smart Health, Antarkan Bupati Malang Menerima Penghargaan Dibidang Kesehatan

Foto : Bupati malang ketika melaunching program smart health

MALANGSATU.ID – Bupati Malang, HM Sanusi akan kembali menerima penghargaan dari kementrian kesehatan RI, Pasalnya, dengan durasi waktu itu, Bupati Malang telah mampu berdiri sejajar dengan Ketua komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian dr Damayanti Soetjipto yang menjadi salah satu peraih penghargaan individu yang berjasa dalam pembangunan kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Damayanti menjadi satu dari dua orang yang besok hari Selasa, 12/11/2019. akan menerima anugerah dari Kemenkes karena prestasinya dalam dunia kesehatan di Auditorium Prof Dr GA Siwabessy Kemenkes Gedung Prof Sujudi lantai 2, Jakarta Selatan.

Bacaan Lainnya

Dan salah satu Satunya adalah Bupati Malang, HM Sanusi yang akan menerima anugerah sebagai individu yang berjasa.

Hal ini dibenarkan oleh Kabag Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Malang M. Nur Fuad Fuazi, yang mengatakan bahwa sesuai dengan surat undangan dari Kemenkes RI nomor KP.04.04/4/3827/2019 terkait penghargaan individu yang berjasa bagi pembangunan kesehatan.

“Benar, Pak Bupati dapat undangan untuk menerima penghargaan itu. Tapi besok (Selasa) hari, bersama dr Damayanti. Jadi, hanya ada dua orang individu yang mendapat penghargaan dari Kemenkes RI,” ujarnya, Senin 11/11/2019.

Fuad mengatakan bahwa prestasi individu yang akan diserahkan dalam Hari Kesehatan Nasional Ke-55 yang akan diberikan kepada Bupati Malang dikarenakan program penyakit jantung.

“Secara khusus Pak Bupati akan mendapat penghargaan itu karena prestasinya program penanganan penyakit jantung. Yakni dengan adanya tindakan nyata dalam mengurangi risiko penyakit jantung di masyarakat melalui program smart health,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa pemkab Malang dengan Program smart health adalah program berbasis digital yang diluncurkan oleh Pemkab Malang yang menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB), George Institute Global Health, dan Universitas Manchester UK pada  Agustus 2019 lalu. Program itu diwujudkan dalam upaya melawan penyakit tidak menular, yaitu sakit jantung yang berakibat kematian pada warga Kabupaten Malang.

Program smart health lahir dipicu dengan kondisi masyarakat di Kabupaten Malang. Sekitar 50 persen penduduk di empat desa  di empat kecamatan (Kepanjen, Pakisaji, Pakis, dan Gondanglegi) sebagai wilayah perkotaan di Kabupaten Malang terkena diabetes melitus (gula darah) atau kencing manis,  hipertensi (tekanan darah), kolesterol dan asam urat. Penyakit tidak menular yang bisa berakibat pada stroke dan jantung.

Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi menyampaikan dalam rilisnya bahwa  dengan adanya penghargaan ini berarti penataan di bidang kesehatan yang dilakukan oleh Pemkab Malang tidak ada yang salah bahkan mendapat apresiasi dari kementrian kesehatan RI.

“Menteri Kesehatan mengapresiasi sebagai Individu yang berjasa dalam pembangunan Kesehatan, artinya kebijakan yang saya lakukan tidak salah bahkan dinilai baik dalam penataan dibidang kesehatan”, ujarnya.

Abah Sanusi, biasa akrab dipanggil, menegaskan bahwa program smart health ini nantinya akan dikembangkan dan diterapkan ke seluruh wilayah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Dari inovasi itulah, seperti disampaikan oleh Kabag Humas, M. Nur Fuad Fuazi, bahwa Bupati Malang akhirnya menjadi salah satu dari dua orang yang akan menerima penghargaan individu yang berjasa bagi pembangunan kesehatan, karena secara umum Bupati Malang, Abah Sanusi memang memiliki perhatian khusus terhadap persoalan-persoalan kesehatan di Kabupaten Malang.

“Secara umum di sektor kesehatan, Pak Bupati konsen dan komit mengawalnya. Tapi untuk penghargaan besok hari memang dispesifikkan untuk jejak Pak Bupati dalam penanganan penyakit jantung atau penyakit tak menular mematikan,” pungkas. (*)

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *