Foto : Prosesi upacara adat labuhan sebelum melarung kepala kambing |
MALANGSATU.ID – Masyarakat adat sekitar pantai Ngliyep Donomulyo Kabupaten Malang menggelar upacara adat labuhan, Selasa 12/11/2019 yang digelar dipulau Kombang pantai Ngliyep.
Upacara adat yang sudah turun-temurun dilaksanakan oleh masyarakat adat pantai ngliyep ini berlangsung khidmat dan sakral yang dipimpin langsung oleh ketua adat Bopo Gatot keturunan ketujuh Mbah Atun yang babat alas pertama pantai ngliyep dan desa Kedungsalam Donomulyo.
Hadir dalam upacara adat tersebut, kepala DPMD Kabupaten Malang, Suwaji mewakili Bupati Malang, Muspika Kecamatan Donomulyo, Komandan Sat Radar 221 Ngliyep, perwakilan Dinas pariwisata Kabupaten Malang, Direksi PD Jasa Yasa, dan kades Kedungsalam.
Upacara berlangsung dengan khidmat dengan melarung hasil bumi dan 18 kepala kambing ke laut selatan sebagai ungkapan rasa syukur dari masyarakat adat ngliyep atas berbagai nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.
Suwaji, Kepala DPMD Kabupaten Malang dalam sambutannya mewakili Bupati Malang menyampaikan bahwa upacara adat masyarakat pantai ngliyep ini merupakan upacara adat yang sudah dilakukan turun temurun dan sudah masuk jadi agenda tahunan di Dinas pariwisata Kabupaten Malang.
“Upacara adat labuhan masyarakat adat pantai ngliyep sudah masuk agenda tahunan Dinas Patiwisata, dan akan terus disupport oleh pemerintah Kabupaten Malang”, ujarnya
Suwaji mengatakan bahwa kedepan upacara adat labuhan ini akan jadi icon dari pantai ngliyep.
Foto : prosesi upacara adat labuhan |
“Kedepan upacara adat ini diharapkan jadi iconya pantai ngliyep, dan harus terus di lestarikan dengan kemasan yang semakin menarik”, ujarnya.
Sementara itu, Sodik Kepala Unit Pantai PD Jasa Yasa menyampaikan bahwa upacara adat ini dilaksanakan setiap tanggal 14 atau 15 bulan Maulid setiap tahunnya.
“Pelaksanaanya setiap bulan maulid dan kali ini sudah yang ke 110 kali”, ujarnya.
Sodik mengatakan bahwa pengelola pantai Ngliyep selalu menfasilitasi setiap kegiatan labuhan yang dilakukan oleh masyarakat adat.
“Kami fasilitasi, sebagai pengelola kami selalu siap, dan berharap ini jadi berkah bagi pantai ngliyep”, ujarnya.
Lebih lanjut, Sodik mengatakan bahwa rangkaian upacara adat labuhan ini sudah dimulai satu hari sebelumnya.
“Rangkaianya sudah dari kemaren (senin, red) dengan tirakatan yang dilakukan oleh keluarga labuh di lumbung, kemudian hari ini upacara adat labuhannya”, jelasnya.
Foto : Antusias warga menyakdikan upacara adat labuhan pantai ngliyep |
Sodik menambahkan bahwa upacara labuhan ini dipimpin langsung oleh ketua adat, Bopo Gatot.
“Ada 18 kepala kambing dan hasil pertanian yang dilabuh di pulau kombang, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat disini”, jelasnya.
Upacara adat labuhan ini, tambah Sodik, diikuti tidak hanya dari masyarakat adat sekitar pantai ngliyep, tapi banyak juga yang datang dari luar daerah.
“Ada dari jogja, dari masyarakat tengger, blitar, Kota Malang, Pasuruan, dan dari Jakarta”, ujarnya.
Sodik mengatakan bahwa rangkaian uapacara labuh ini akan ditutup dengan pagelaran wayang dipendopo pantai ngliyep nanti malam.
“Nanti malam upacara adat akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk disini”, pungkasnya. (*)