Pemkab Malang Bersiap Sambut Kampus Baru Unibraw Di Kepanjen

Foto : Bupati Malang dalam satu kesempatan di RSJ Lawang

MALANGSATU.ID – Kampus Universitas Brawijaya Malang akan berdiri di Ibu Kita Kabupaten Malang, Kota Kepanjen dan Pemkab Malang sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut kampus baru Universitas Brawijaya tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Bupati Malang, HM Sanusi bahwa Pemkab Malang mempersiapkan 30 hektar dari 100 hektar yang diminta oleh kampus UB untuk pembangunan gedung di Kota Kepanjen.

Bacaan Lainnya

“Pemkab Malang hanya mampu menyediakan lahan sekitar 30 hektar, sisanya biar UB. Awal komunikasi, kampus kedokteran yang akan pindah ke Kepanjen. Tapi, karena UB sedang persiapan menuju kampus internasional, pemerintah pusat mempersiapkan lahan sampai 300 hektar untuk UB,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Bupati Malang, mengatakan bahwa ditahun 2020 ini, Pemkab Malang baru memasuki tahap perencanaan untuk proses pembangunan Kampus UB.

“Karena butuh waktu lama untuk memulai tahapan pembangunan sampai finish dan siap ditempati mahasiswa”, jelasnya.

Bupati Malang bahkan menyebut, setidaknya membutuhkan waktu minimal tiga sampai empat tahun untuk mewujudkan hal ini.

“Kami sudah MoU dengan UB, bersama 40 ribu mahasiswanya akan pindah ke kawasan Kabupaten Malang. Kalau estimasi saya, butuh waktu tiga sampai empat tahun ke depan, agar program tersebut bisa terwujud,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Malang, mengatakan bahwa Pemkab Malang sedang bersiap-siap menyambut kedatangan kampus UB dari sisi SDM. Dia mengatakan akan dipersiapkan untuk menyambut kedatangan para penghuni baru. Terutama, dari segi kuliner.

“Kalau itu bisa terwujud, akan banyak warga Kabupaten Malang yang bisa menjadi pelaku usaha yang menyediakan barang dan jasa bagi para mahasiswa, termasuk tempat kos sekaligus penyedia tempat singgah selama berkuliah di UB Kabupaten Malang,” jelasnya.

Bupati Malang, mengatakan bahwa untuk sementara ini dirinya masih belum berani berbicara lebih detail soal rencana ini. Karena realisasi pelaksanaan rencana besar tersebut kemungkinan baru terjadi di tahun 2021 dan membutuhkan persiapan yang panjang.  (*)

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *