Pemkab Malang Manfaatkan Air Baku Sungai Lesti Atasi Kekeringan Di Malang Selatan

Foto : Bupati Malang Sanusi bersama Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi melihat pengolahan air baku sungai di Banjarbaru, Banjarmasin

MALANGSATU.ID – Kekeringan dan kekurangan air bersih di Malang Selatan menjadi peristiwa yang setiap tahun terjadi disetiap musim kemarau.
Kebutuhan air bersih masyarakat di Malang Selatan pun kerap terganggu dan membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang harus berfikir keras untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Potensi Kabupaten Malang yang memiliki sumber mata air sebanyak 684 yang mengaliri 44 sungai di wilayah terluas kedua di Jawa Timur (Jatim) ini. Mseperti sungai Lesti yang memiliki potensi air cukup berlimpah dan bisa dimanfaatkan dengan kapasitas 500 liter/detik untuk mengatasi kekeringan tahunan di Malang Selatan.

Bacaan Lainnya

Akan tetapi untuk pengembangan potensi itu kerap terhadang anggaran. Seperti untuk sistem pengelolaan air minum (SPAM) Sungai Lesti bisa menghabiskan anggaran Rp 542 miliar.

Dengan anggaran yang dibutuhkan begitu besar, sehingga Bupati Malang Sanusi melakukan komunikasi dengan para pihak swasta atau investor. Dengan harapan bahwa potendi yang begitu besar dapat dieksplorasi untuk mengatasi persoalan kekeringan dan kekurangan air bersih yang secara langsung berdampak pada kepentingan masyarakat Kabupaten Malang.

Bupati Malang mengambil langkah menggandeng investor atas masalah tahunan terkait kekeringan di Malang Selatan yang sudah berpengalaman dan mampu menanamkan uangnya untuk mengolah air baku Sungai Lesti.

Bupati Malang mengatakan bahwa saat ini sedang melakukan studi replikasi ke Banjarbaru Banjarmadin.

“Saat ini kami lakukan studi replikasi ke Banjarbaru, Banjarmasin, terkait pengolahan air baku sungai menjadi air bersih. Di situ, pemerintah daerahnya menggandeng investor PT Adaro. Hasilnya, masyarakat bisa menikmati layanan air bersihnya dari pengolahan air baku sungai itu,” ujarnya, Jumat 24/1/2020.

Bupati Malang menyampaikan, Keberhasilan menyediakan air bersih masyarakat dengan memanfaatkan air baku sungai itulah yang akan dibawa ke Kabupaten Malang. Khususnya untuk mengatasi persoalan tahunan masyarakat Malang Selatan, ketika kekeringan dan krisis air bersih saat musim kemarau panjang.

“Kami rencana akan gandeng investor, Karena selain mereka berhasil di sana,  PT Adaro juga siap untuk menanamkan uangnya untuk pengolahan air baku sungai Lesti,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Malang mengatakan bahwa kebutuhan untuk itu sekitar Rp 20 miliar yang siap ditanggung investor.

Bupati Malang, ketika disinggung potensi air Sungai Lesti untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Malang Selatan setelah dilakukan pembangunan SPAM nantinya, menegaskan, bahwa potensi Sungai Lesti sangat bisa mencukupi kebutuhan masyarakat terkait air bersih.

“Kalau ini sudah berjalan, masyarakat di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, dan Kalipare tak akan lagi kekurangan air bersih walaupun di musim kemarau. Sungai Lesti cukup untuk memenuhi kebutuhan itu dengan debit 650 liter/detik,” jelasnya.

Bupati Malang, HM. Sanusi mengatakan bahwa untuk teknisnya, PT Adaro yang akan melakukan penjernihan air baku Sungai Lesti. Sedangkan pengelolaannya tetap di tangan Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang. Baik mengenai pipanisasi atau sambungan rumah (SR) sampai hal lainnya terkait pengelolaan air bersih.

“Secara tehnis, Perumda (Tirta Kanjuruhan) beli air curah dari PT Adaro. Sedang terkait SR dan lainnya sampai air mengalir ke rumah-rumah masyarakat tetap di perumda,” ungkapnyan. (*)

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *