Malangsatu.id-Belakangan ini publik dihebohkan dengan kabar viral mengenai sebuah video berdurasi tujuh menit yang disebut-sebut menampilkan Ahmad Sahroni, anggota DPR RI dari Partai NasDem, bersama artis Nafa Urbach. Isu tersebut ramai setelah muncul narasi di media sosial dan sejumlah kanal YouTube yang mengaitkan keduanya dengan sebuah flashdisk putih yang diklaim berisi video pribadi.
Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.
Asal Mula Isu Flashdisk Putih
Kabar bermula dari unggahan kanal YouTube bernama Twins Trending yang menarasikan seolah-olah ada hubungan pribadi antara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Disebutkan bahwa flashdisk putih yang dikaitkan dengan Sahroni berisi video pribadi keduanya. Klaim inilah yang kemudian menyulut spekulasi liar dan opini publik.
Padahal, hingga kini tidak ada bukti nyata yang mendukung kebenaran isu tersebut.
Klarifikasi Partai NasDem
Menanggapi kabar yang semakin liar, Ketua Fraksi Partai NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan bahwa isu tersebut merupakan disinformasi yang sengaja dibuat untuk merusak reputasi kader partainya.
Viktor juga menyebut akun media sosial bernama Sahroni Berdikari sebagai akun palsu yang tidak ada kaitannya dengan Ahmad Sahroni. Akun tersebut diketahui menyebarkan konten provokatif dan menyesatkan dengan tujuan menggiring opini publik.
“Partai NasDem tidak akan tinggal diam atas informasi yang tidak kredibel ini. Kami melihat narasi tersebut sudah merupakan upaya terencana untuk mendiskreditkan Ahmad Sahroni,” tegas Viktor.
Tidak Ada Dasar Fakta
Sejumlah isu lain yang menyeret Ahmad Sahroni, mulai dari tuduhan masa lalu juga disebut tidak memiliki dasar fakta yang dapat diverifikasi. Semuanya hanya sebatas opini liar yang dipelintir dan dijadikan konsumsi publik.
Masyarakat Diminta Bijak
Dengan beredarnya isu video hoaks ini, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama yang berasal dari media sosial maupun kanal YouTube yang tidak kredibel.
Hoaks seperti ini berpotensi menimbulkan keresahan, merusak nama baik seseorang, dan bahkan dapat memicu konflik sosial.