Foto : paparan materi dari OJK Malang |
MALANGSATU.ID – Investor di pasar modal tanah air terus bertambah Selama lima tahun terakhir, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah investor pasar modal melesat 300% menjadi 1,53 juta single investor identifi cation (SID).
Satu hal yang menarik, kaum milenial mendominasi investor pasar modal. Investor dengan rentang usia 21 tahun hingga 30 tahun itu menyumbang 34,08% dari total investor pasar modal.
Menurut KSEI, minat anak muda yang tinggi tidak lepas dari strategi pemasaran produk-produk investasi yang banyak menggunakan kanal online. Faktor lainnya adalah kemudahan berinvestasi. Apalagi, dibanding properti, investasi di pasar modal tidak terlalu membutuhkan dana jumbo. Dan, saham masih jadi pilihan utama investor.
Namun tingginya minat tersebut harus dibarengi dengan edukasi yang terstruktur kepada anak muda selaku calon investor.
Dalam rangka hal tersebut, untuk edukasi Pasar Modal, khususnya program Yuk Nabung Saham. Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Unira Malang, Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan MNC Sekuritas mengadakan Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) pada Rabu (25/09/2019) di Aula KH. Moch. Said Kampus 1 Unira Malang.
Acara yang dipandu oleh Doni Teguh Wibowo, SE.,MM dibuka dengan paparan pentingnya investasi sebagai ikhtiar masa depan cerah, karena kalau hanya berkaca secara umum, total pengeluaran lebih didominasi pola konsumsi bahkan tidak mengenal investasi.
SPMS yang mengambil tema “Nabung Saham Syariah sebagai Lifestye Santri dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.
Dengan pemateri Indriawan Nugroho Utomo (OJK), Asikin Ashar (BEI) dan Fira Nuraini (MNC Sekuritas).
Dalam paparannya, Indriawan Nugroho Utomo dari OJK mengatakan bahwa untuk terkait hal tersebut, otoritas menciptakan kondisi yang aman bagi investor dengan mengawasi para stakeholder Pasar Modal, misalnya Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Perusahaan Efek, Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi, Lembaga Penunjang, Biro Administrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek.
“Dengan pengawasan kepada para stakeholder tersebut, diharapkan investasi di pasar modal menjadi aman,” ungkap Nugroho panggilan akrabnya.
Foto : paparan dari MNC sekutitas, Fira |
Masih menurut Nugroho, terkait tugas OJK untuk melindungi konsumen dan masyarakat. Pertama, dengan cara pencegahan atau preventif dengan edukasi. Sekolah Pasar Modal Syariah ini adalah bagain dari edukasi. Pelaksanaan fungsi edukasi keuangan yang efektif guna meningkatkan kepercayaan masyarakat (market confidence) dalam menggunakan produk dan layanan keuangan.
Kedua, penindakan atau kuratif. Pelaksanaan fungsi perlindungan konsumen yang memperhatikan prinsip Keseimbangan antara tumbuh kembangnya sektor jasa keuangan secara berkesinambungan dan terlindunginya konsumen dan masyarakat.
Sementara itu, Asikin Ashar dari BEI dalam awal paparannya menyakinkan pentingnya berinvestasi di pasar modal, khususnya saham kepada para peserta SPMS yang mayoritas dari Mahasiswa ini.
Asikin, menyampaikan bahwa beberapa keuntungan investasi saham adalah capital gain, terkait corporate action (dividen, bonus share, dan stock split) dan RUPS.
“Capital gain adalah selisih harga beli dan harga jual, sedangkan corporate action terkait dengan keputusan-keputusan perusahaan menguntungkan pemegang saham”, ujarnya
Masih menurut Asikin selain ada keuntungan dalam investasi akan ada risiko. Adapun risiko yang dimaksud adalah capital loss, tidak ada dividen dan pailit. Tapi dengan mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang cukup, tentunya risiko-risiko dapat dimitigasi.
“Risiko memang ada, bukan berarti dihindari tapi dimitigasi, dikelola. Karena pentingnya memahami investasi saham, termasuk dalam SPMS kali ini. Hal ini sesuai tema, bahwa investasi sebagai lifestyle”, ungkap Asikin dengan penuh motivasi.
Sedangkan, pemateri dari MNC Sekuritas, Fira Nuraini lebih banyak menekankan secara teknis dalam Sharia Online Trading System (SOTS). Program aplikasi dari MNC Sekuritas, MNC Trade akan sangat membantu dalam bertransaksi, sangat digitalized.
“Investasi Saham identik dengan investasi dengan modal besar, tapi dengan program Yuk Nabung Saham hanya dengan Rp. 100.000,- mahasiswa bisa berinvestasi pada saham-saham tertentu dan mendapatkan fasilitas dan informasi rekomendasi jual-beli saham. Jadi sejak sekarang harus segera memulai investasi. Investasi sebagai lifestyle,” pungas Fira. (*)