Pemdes Wirotaman Wajibkan Pemudik Isolasi Mandiri, Cegah Penularan Covid-19

Foto : Pengecekan suhu badan bagi pemudik di desa Wirotaman

MALANGSATU.ID – Pemerintah Desa Wirotaman Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang mewajibkan pemudik lebaran untuk menjalani isolasi mandiri selama 2 minggu dalma rangka pencegahan penyebaran covid-19 yang sampai saat ini semakin terus bertambah.

Seperti yang di sampaikan oleh Kepala Desa Wirotaman H Ahmad Sholeh yang mengatakan bahwa jika ada pemudik saat lebaran nanti, pihaknya mewajibkan mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu.

Bacaan Lainnya

“Kewajiban isolasi mandiri ini diawali dengan laporan nama yang bersangkutan langsung yang diketahui Kepala Desa. Selanjutnya, dengan menyertakan dua orang saksi, mereka harus membuat pernyataan, terkait kesiapannya untuk menjalani isolasi mandiri selama 2 minggu,” jelasnya, Senin 27/4/2020.

H. Sholeh menyampaikan bahwa syarat mutlak bagi para pemudik tanpa kecuali warga lain yang keluar masuk di Wirotaman, juga harus menjalani tes suhu oleh tenaga kesehatan.

Lebih lanjut,  H Ahmad Sholeh juga menjelaskan mengenai giat ibadah Keagamaan di desanya.

“Bahwa dalam kondisi pandemi Virus Corona saat ini, pihaknya tetap memperlakukan protokoler kesehatan, salah satunya social distacting untuk tetap jaga jarak”, ujarnya.

Seperti halnya giat peribadatan umat nasrani. Dari sebanyak 3 gereja yang ada di desa yang dinobatkan sebagai desa keberagaman ini, dalam kondisi seperti saat ini ada batasan antara 20-25 jama’ah.

“Untuk yang lain ada yang namanya jama’ah minggu dibeberapa rumah dengan batasan maksimal 10 orang,” jelasnya.

H. Sholeh menyampaikan bahwa  untuk giat ibadah Umat muslim. Seperti halnya pelaksanaan ibadah shalat tarawih. Dilakukan dengan adanya batasan 1 meter antar jamaah.

“Di Desa Wirotaman saat ini terdapat 5 masjid dan 19 musala. Karena dalam penterapan aturan sosial distancing, sarana ibadah ini membengkak hingga 40 titik. Selain memanfaatkan musala dan masjid, warga juga menggunakan TPQ dan rumah penduduk untuk melaksanakan ibadah salat tarawih,” tandasnya.

Sementara itu, menurut Anita, Bidan Desa Wirotaman menyampaikan bahwa di Polindes Wirotaman tercatat, mulai bulan Maret 2020 kemarin sudah ada 200 pemudik dari Surabaya, Jakarta dan NTB.

“Kami bertugas melakukan tes suhu tubuh selama 24 jam. Dalam satu hari ada sebanyak 15-20 orang,” pungkasnya. (*)

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *