Foto : Rektor Unira malang, saat menyampaikan sambutan pembukaan |
MALANGSATU.ID – Unira Malang gelar Seminar Nasional Diskursus Pancasila yang digelar di Aula KH Moch Said, kampus Universitas Islam Raden Rahmat Malang, Selasa, 10/3/2020.
Dalam kegiatan tersebut, menghadirkan Keynote speaker, Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila (PSPP) Syaiful Arif MH. Dan narasumber, Dosen Pendidikan Pancasila Unira Malang Drs H Mahmud Gozali MSi.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Rektor Unira Malang, Dr Hasan Abadi MAP. Dalam seminar Nasional tersebut, diskusi berlangsung gayeng.
Dalam penyampaian materinya, salah satu pemateri Dosen Pendidikan Pancasila Unira Malang Drs H Mahmud Gozali MSi menegaskan Pancasila dan agama tersebut tidak bisa dipisahkan.
“Bahkan pada UUD alinea ke tiga sudah disebutkan atas berkat Rahmat Allah yang maha Kuasa, dan sudah jelas pada sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan yang maha esa,” tuturnya.
Foto : Rektor Unira Malang memberikan cinderamata pada nara sumber |
Drs H Mahmud Gozali MSi, menjelaskan, sampai kapan pun Pancasila sila pertama dan UUD alinea ke tiga tetap ada.
“Tidak bisa dihapus atau diganti begitu saja. Karena sudah begitu adanya,” ujarnya.
Menurut Kyia Mahmud, begitu biasa disapa bahwa siapapun yang akan mengubah bahkan menghilangkan Pancasila, itu artinya melawan hukum. Dikarenakan Pancasila sudah paten menjadi dasar negara.
“Maka dari itu, pentingnya seminar nasional ini. Sebagai pemberian wawasan dan sekaligus penegasan untuk menangkal paham-paham yang ingin merubah bahkan menghapus Pancasila,” tegasnya.
Kyia Mahmud Ghozali, yang juga sekretaris yayasan Unira Makang mengatakan melalui Seminar Nasional Diskursus Pancasila yang digelar Unira Malang ini dapat menangkal paham ekstrimis, radikalisme dan berbagai paham yang melanggar hukum maupun aturan. (*)