Malangsatu.id-Produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin kembali mengalami tekanan pada perdagangan Jumat (31/10/2025). Salah satu ETF terbesar milik BlackRock mencatat aliran keluar (outflow) tertinggi dibandingkan penerbit lainnya dalam 24 jam terakhir.
Mengutip data HeyApollo yang dirilis Finbold, BlackRock menjual sekitar 2.724 BTC atau lebih dari US$ 292 juta, sehingga total kepemilikan Bitcoin yang dikelolanya kini turun menjadi 802.810 BTC. Nilai tersebut setara kurang lebih US$ 87,43 miliar pada harga Bitcoin saat ini.
Total ETF Bitcoin Kehilangan Ratusan Juta Dolar
Secara keseluruhan, ETF Bitcoin global mencatat outflow hingga US$ 519 juta dalam sepekan terakhir. Total Bitcoin yang dikelola manajer aset kini menyusut ke 1,349 juta BTC (sekitar US$ 146,9 miliar).
Tekanan ini menjadi sorotan karena terjadi ketika Bitcoin justru mempertahankan tren harga yang relatif kuat.
Bayang-Bayang Skandal Kredit Swasta
Outflow besar ini juga bertepatan dengan mencuatnya skandal penipuan yang menyeret divisi kredit swasta HPS — unit yang baru diakuisisi BlackRock senilai US$ 12 miliar beberapa bulan lalu.
Dokumen pengadilan mengungkap adanya kontrak palsu dan faktur fiktif untuk mendapatkan pinjaman. Kasus ini menimbulkan pertanyaan soal ketelitian BlackRock dalam mengevaluasi investasi — ironi mengingat perusahaan tersebut menjadi motor pendorong adopsi Bitcoin institusional.
Rincian Outflow Harian ETF Bitcoin
Total aliran keluar ETF Bitcoin dalam satu hari mencapai 4.559 BTC atau sekitar US$ 490 juta. Berikut daftar dana yang tercatat paling terdampak:
| ETF Provider | Outflow (US$) |
|---|---|
| BlackRock | –292 juta |
| Ark Invest | –65,62 juta |
| Bitwise | –55,15 juta |
| Fidelity | –46,5 juta |
| Grayscale Bitcoin Trust | –10 juta |
| Grayscale Mini Trust | –8,49 juta |
| Invesco | –8 juta |
| VanEck | –3,8 juta |
Meski begitu, data bulanan menunjukkan arah berbeda. Sepanjang Oktober 2025, ETF Bitcoin masih mencatat net inflow 30.904 BTC atau lebih dari US$ 3,56 miliar.
Harga Bitcoin Bertahan Kuat, Tapi Investor Masih Waspada
Di tengah tekanan arus dana keluar, Bitcoin (BTC) berhasil kembali menembus US$ 110.000 pada perdagangan akhir pekan. Namun, kenaikan harga itu belum diikuti pemulihan likuiditas.
- Volume perdagangan turun nyaris 10% menjadi US$ 66,42 miliar
- Kapitalisasi pasar hanya naik 0,02% ke US$ 2,19 triliun
Ini menunjukkan investor masih berhati-hati memasukkan modal baru ke pasar crypto.
Short Squeeze Mengintai?
Data Coingecko memperingatkan adanya peluang short squeeze senilai US$ 3 miliar apabila BTC berhasil menembus US$ 112.600. Jika level tersebut ditembus, volatilitas dapat meningkat tajam dalam waktu dekat.
ETF Bitcoin sedang menghadapi tekanan arus keluar, sebagian dipicu sentimen negatif yang menyeret BlackRock. Namun, tren harga BTC masih solid, dan potensi reli tambahan tetap terbuka apabila momentum pasar kembali menguat.