Malangsatu.id-Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS merupakan salah satu ahli bedah saraf terkemuka di Indonesia yang dikenal khusus dalam penanganan epilepsi. Selama puluhan tahun, ia tidak hanya menangani pasien, tetapi juga menjadi pendidik yang berkomitmen mencetak dokter berkualitas di berbagai daerah di Indonesia.
Kontribusinya sangat menonjol dalam pengembangan layanan bedah saraf dan pendidikan kedokteran, terutama melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bedah Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), yang turut ia dirikan dan kembangkan.
Pemberhentian dari RSUP Dr. Kariadi Semarang
Pada 6 April 2023, Prof. Zainal menerima surat pemberhentian dari RSUP Dr. Kariadi Semarang. Keputusan itu, menurut penuturannya, terkait kritik yang ia sampaikan sebagai akademisi terhadap kebijakan kesehatan pemerintah, khususnya ketika pembahasan RUU Kesehatan sedang berlangsung.
Ia menegaskan bahwa pandangannya tersebut tidak pernah dilakukan atas nama rumah sakit tempat ia bertugas, melainkan sebagai bentuk kontribusi pemikiran di ruang publik. Namun, pandangannya dianggap mengkritik Kementerian Kesehatan sehingga memicu keputusan pemberhentian.
Selama hampir 30 tahun mengabdi, Prof. Zainal telah mendidik lebih dari 4.700 dokter umum serta lebih dari 560 dokter spesialis bedah dan saraf yang kini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Peran tersebut menjadikannya salah satu tokoh pendidikan klinis yang sangat berpengaruh.
Pengakuan Internasional sebagai Clinical Professor
Tak berhenti berkarya, Prof. Zainal justru mendapatkan pengakuan akademik dari luar negeri. Melalui surat resmi dari Fakultas Kedokteran Universitas Kagoshima Jepang, ia resmi diangkat sebagai Clinical Professor mulai 1 April 2023.
Penunjukan tersebut menjadi bukti nyata bahwa keahlian dan kontribusinya di dunia medis tetap mendapat apresiasi tinggi dalam skala internasional. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas profesional Indonesia bisa mendapat tempat istimewa di dunia, meskipun terkadang kurang mendapat dukungan optimal di dalam negeri.
Pionir Bedah Epilepsi dan Peran Besar dalam Pelayanan Kesehatan
Prof. Zainal merupakan salah satu pionir dalam implementasi bedah epilepsi di Indonesia. Keahliannya membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi pasien yang membutuhkan terapi bedah pada gangguan sistem saraf.
Dedikasi ilmiah dan klinisnya telah memperkuat sistem layanan neurologi dan bedah saraf, serta memperluas kemampuan Indonesia dalam menangani kasus-kasus kompleks yang sebelumnya sering dirujuk ke luar negeri.
Tantangan Profesional Kedokteran di Indonesia
Kisah perjalanan Prof. Zainal membuka refleksi lebih luas mengenai kondisi sistem kesehatan dan akademik di Indonesia. Para profesional yang berintegritas sering kali menghadapi hambatan administratif ketika menyuarakan kritik atau gagasan reformasi.
Situasi tersebut mengisyaratkan pentingnya peningkatan iklim akademik yang lebih menghargai kebebasan berpikir, transparansi, dan integritas dalam upaya memperbaiki kualitas layanan kesehatan nasional.
Komitmen yang Tak Pernah Padam
Meski menghadapi berbagai tantangan, komitmen Prof. Zainal tidak pernah surut. Ia terus berkontribusi dalam dunia medis, baik melalui riset, pendidikan, maupun kritik konstruktif demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.