Bank Raya Catat Pertumbuhan Laba di Kuartal III/2025

Malangsatu.id-Transformasi digital yang dijalankan Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dalam beberapa tahun terakhir mulai menunjukkan dampak nyata. Hingga kuartal ketiga 2025, bank yang berfokus pada layanan keuangan digital ini berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang konsisten di tengah persaingan ketat industri perbankan.

Laba bersih Bank Raya mencapai Rp41,97 miliar, atau naik sekitar 24 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. Lonjakan keuntungan tersebut turut ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit yang kini sudah menyentuh Rp7,27 triliun serta aset yang bertambah menjadi Rp13,59 triliun.

Namun, bukan sekadar angka kredit yang bertumbuh, melainkan karakter bisnis yang berubah. Kredit digital kini menjadi tulang punggung penyaluran pembiayaan Bank Raya. Outstanding kredit digital tumbuh lebih dari 52 persen, sementara akumulasi penyalurannya sepanjang periode ini naik hampir 49 persen. Pasar yang dibidik semakin luas, dengan pendekatan yang mengedepankan kemudahan akses melalui aplikasi.

Pendanaan juga bergerak seiring arah transformasi. Komposisi dana murah (CASA) meningkat signifikan, menunjukkan nasabah semakin nyaman menyimpan dana lewat kanal digital. Rasio profitabilitas seperti NIM, ROA, dan ROE pun ikut terdorong lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Di balik peningkatan performa tersebut, Bank Raya terus memperbarui fitur dan layanannya. Mulai dari kartu virtual berbasis Visa yang memudahkan transaksi daring lintas negara hingga fitur edukatif seperti Uang Saku untuk mengajarkan literasi keuangan sejak dini. Bank Raya juga menguatkan keterlibatan komunitas melalui program yang menyentuh pelaku usaha kecil yang menjadi bagian dari ekosistem BRI Group.

Pengguna aplikasi Raya kini sudah menembus 1,6 juta orang, dengan frekuensi transaksi yang meningkat tajam. Simpanan digital bahkan tumbuh lebih cepat daripada pendanaan secara keseluruhan, menegaskan arah perusahaan ke model bisnis yang lebih ringan dari sisi fisik namun kuat dalam teknologi.

Walaupun ekspansi terus dilakukan, Bank Raya tetap menjaga fondasi keuangan dengan likuiditas dan permodalan yang jauh di atas batas regulasi. Ini memberikan ruang bagi perusahaan untuk tetap agresif dalam inovasi, namun tetap dalam koridor kehati-hatian.

Satu hal yang menjadi pembeda dari banyak bank digital lain adalah pendekatan keberlanjutan. Bank Raya memperkuat portofolio pembiayaan UMKM ramah lingkungan dan berbagai inisiatif sosial, hingga membuatnya masuk ke jajaran indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI.

Transformasi yang dilakukan Bank Raya belum selesai. Namun tren yang tercermin pada kuartal ini menunjukkan bahwa perubahan yang dibangun dengan fondasi kuat—teknologi, edukasi finansial, dan prinsip keberlanjutan—berpeluang menempatkan perseroan pada posisi strategis di pasar bank digital nasional.

Leave a Comment