Launching Gerakan Serentak Minum TTD Bagi Rematri, Untuk Tekan Stunting Di Kabupaten Malang

Foto : Bupati Malang membuka gerakan serentak minum tablet tambah darah
MALANGSATU.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melaunching Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri (Rematri) di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim, nomor 7, Kota Malang, Rabu 4/12/2019.
Launching Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Malang yang diikuti sebanyak 235 peserta yang terdiri dari Perwakilan Kapolres Malang, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang, Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, Kepala Puskesmas lokus Stunting, serta pelajar SMP SMA.
Bupati Malang HM Sanusi, dalam sambutanya mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan di tahun 2020 angka stunting di Kabupaten Malang bisa turun minimal 50% dari tahun ini, jadi angkanya turun jauh dari standar nasional. 
Foto : Bupati Malang melaunching gerakan minum TTD
“Stunting merupakan masalah kompleks bahkan dari sebelum didalam kandungan pun harus dipersiapkan misalnya dengan meminum asupan gizi yang cukup seperti minum tablet tambah darah ini,” ujarnya.
Bupati Malang menyampaikan bahwa dengan kegiatan seperti ini, diharapkan kedepannya dapat menekan angka stunting, dan generasi penerus di Kabupaten Malang bisa tumbuh sebagai generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
“Dengan kegiatan semacam ini dapat memberi pengetahuan mengenai kecukupan gizi bagi seorang remaja putri, karena fase ini juga memegang peranan kunci tumbuhnya calon generasi penerus yang berkualitas. Selain itu, ibu hamil juga perlu karena apa yang dikonsumsi nanti akan berdampak kepada bayinya, disitulah perlunya penerapan pemenuhan kebutuhan gizi sejak dini. Semoga Tahun 2020 nanti stunting bisa berkurang menuju Kabupaten sehat,” ujarnya.
Foto : Gerakan minum tablet penambah darah bagi rematri
Sementara itu, Kepala Dinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini dikarenakan timbulnya masalah gizi pada anak usia dua tahun yang kaitannya erat dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu termasuk rematri.
“Program minum TTD ini merupakan upaya untuk menurunkan prevalensi anemia pada rematri untuk mencegah stunting. Sebenarnya intervensi kami yakni kepada rematri yang sehat dan tidak anemia karenan nantinya akan tumbuh dan berkembang menjadi calon ibu yang sehat dan melahirkan bayi sehat, kemudian wanita usia subur (WUS) sebagai penentu kualitas SDM generasi berikutnya”, jelasnya
Arbani menambahkan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku bagi tenaga kesehatan dan remaja serta meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi minum tablet tambah darah. (*)
Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita

Pos terkait