BNPT Sebut Desa Ngijo Miliki Potensi Radikalisme Tinggi

Foto : Sekda kab malang menerima perwakilan BNPT di malang

MALANGSATU.ID – Paham radikalisme di Kabupaten Malang dinilai masih tinggi, khususnya Potensi penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Desa Ngijo kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.

Penilaian ini diungkapkan Sestama BNPT Marsda TNI Asep Adang Supriyadi saat memimpin tim pelaksana BNPT berkunjung ke Pemkab Malang, 6/2/2020.

Marsda TNI Asep Adang Supriyadi, mengatakan bahwa potensi penyebaran paham radikal di Ngijo sangat tinggi.

Potensi penyebaran paham radikal di Ngijo ini sangat tinggi,” ujarnya.

Marsda TNI Asep Adang Supriyadi, menyampaikan bahwa mencegah Radikalisme, tak Cukup Dengan Paparan Pemahaman, Namun Harus Ada Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat

Adang juga menyampaikan bahwa dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, BNPT menggandeng 38 kementerian dan lembaga negara untuk melakukan aksi pencegahan dengan melakukan berbagai kegiatan diantaranya perbaikan sarana infrastruktur yang ditangani Kementerian PUPR.

“Selain itu Kemensos, Kemenpan, Kementerian Koperasi dan UKM, Bappenas, Kemenpora Kemenkumham, Kementerian Keuangan dan Kementerian Agama ikut berpartisipasi melakukan kegiatan secara langsung di Desa Ngijo,” ujarnya.

Adang, menilai saat ini upaya pencegahan radikalisme tidak cukup hanya dengan memberikan paparan pemahaman, tapi juga diimbangi dengan pendekatan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

“Kita juga meminta Pemda untuk ikut mengawasi program yang tengah digarap kementerian yang dimaksud, kita hanya menentukan titik nya saja sedang penggarapannya oleh Kementerian masing-masing. Nantinya semua kegiatan tersebut akan dipimpin Bakesbangpol,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Ir.Didik Budi Muljono.MT mengatakan Pemkab Malang sangat mendukung penuh BNPT untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran radikalisme dan terorisme.

“Luasnya Wilayah Kabupaten Malang, Perlu Ada Konsolidasi dan Upaya Sinergisitas”, ujarnya.

Didik mengatakan, bahwa wilayah Kabupaten Malang dengan luas 2.977,05 kilometer, dengan jumlah penduduk sekitar 2,7 juta jiwa dan didominasi sekitar 96,7 persen muslim menjadi masyarakat yang heterogen.

“Dengan kondisi ini sehingga perlu adanya konsolidasi dan sinergisitas terhadap penanggulangan terorisme,” ujarnya.

Lebih lanjut, Didik menyampaikan bahwa di kabupaten Malang sendiri, saat ini memiliki sekitar 12.090 personil Satlinmas yang berperan mengamankan wilayahnya masing-masing dari pengaruh radikalisme dengan melakukan pencegahan secara dini. Selain itu peran Satlinmas juga berperan menjadi garda  terhadap penanganan bencana alam.

“Kami berharap dengan sinergitas yang terjalin antara BNPT dengan Pemkab Malang ini mampu mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Malang dalam berupaya ikut mencegah dan menanggulangi radikalisme dan terorisme,” Pungkasnya. (*)

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *