Warren Buffett Kian Percaya Perusahaan Berbasis AI, Apple dan Amazon Jadi Andalan Portofolio Raksasa

Malangsatu.id-Warren Buffett, investor kawakan yang dikenal disiplin memilih saham bernilai tinggi, ternyata tak sepenuhnya menghindari sektor teknologi. Justru, di tengah gelombang perkembangan kecerdasan buatan (AI), dua perusahaan teknologi raksasa Apple dan Amazon menjadi pilar penting dalam portofolio investasi Berkshire Hathaway saat ini.

Mengutip data Yahoo Finance, sekitar seperempat dari total portofolio Berkshire Hathaway senilai US$315 miliar kini ditempatkan pada dua emiten yang kuat dalam pengembangan teknologi AI tersebut.

Langkah Buffett ini sekaligus menunjukkan adaptasi strategisnya terhadap perubahan lanskap bisnis global.

Pertumbuhan Nyata Sejak Kepemimpinan Buffett

Di bawah komando Buffett sejak 1965, Berkshire Hathaway mencatat sejarah pertumbuhan luar biasa. Hingga akhir 2024, nilai saham perusahaan meningkat hingga 5,5 juta persen jauh mengungguli kenaikan indeks S&P 500 yang sekitar 39 ribu persen.

Hasil ini menegaskan kemampuan Buffett membaca transformasi ekonomi global, termasuk gelombang AI yang kini mendominasi masa depan industri.

Apple: Ekosistem Kuat dengan Loyalitas Konsumen Tinggi

Apple merupakan kontributor terbesar dalam portofolio Berkshire Hathaway, mencapai porsi sekitar 24,3 persen. Bagi Buffett, Apple lebih dari sekadar perusahaan teknologi melainkan bisnis consumer goods yang melekat dalam gaya hidup modern.

Produk seperti iPhone masih menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan, menyumbang lebih dari setengah total penjualan global. Ekosistem perangkat yang saling terhubung mendorong konsumen untuk tetap bertahan dalam satu lini produk.

Meski sempat diragukan dalam kompetisi AI, penjualan iPhone yang terus meningkat membuktikan bahwa pengguna puas dengan kualitas perangkat serta fitur kecerdasan buatan yang semakin ditingkatkan.

Tidak heran jika Buffett pernah menyebut Apple sebagai salah satu dari tiga saham “yang tidak akan pernah ia jual”. Nilai merek dan loyalitas konsumen menjadi fondasi kepercayaannya.

Amazon: Investasi Kecil dengan Potensi AI Besar

Porsi saham Amazon dalam portofolio Berkshire memang hanya sekitar 0,7 persen. Namun dari sisi prospek AI, Amazon berdiri sebagai salah satu pemimpin pasar melalui layanan Amazon Web Services (AWS).

AWS menjadi tulang punggung berbagai pengembangan teknologi AI, termasuk:

  • Model bahasa besar (LLM)
  • Infrastruktur cloud untuk bisnis digital
  • Platform AI Bedrock yang mendukung perusahaan lain membangun solusi AI

Pendapatan AWS telah menembus US$100 miliar per tahun, dan Amazon terus memperkuat posisinya lewat investasi raksasa di bidang chip serta perangkat keras untuk menangani operasi AI yang semakin kompleks.

CEO Amazon Andy Jassy menegaskan bahwa hampir seluruh pekerjaan manusia akan dipengaruhi AI. Dengan visi besar ini, Amazon dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang belum akan berhenti.

Buffett sendiri disebut berinvestasi bukan semata mengejar hype AI, tetapi karena yakin pada fundamental bisnis Amazon yang kokoh dan berjangka panjang.

Strategi Buffett: Tak Kejar Tren, Tapi Pilih Pemimpin

Keputusan Buffett untuk tetap mencatatkan dua raksasa teknologi dalam portofolionya mencerminkan prinsip klasiknya: memilih perusahaan dengan nilai berkelanjutan, kualitas manajemen tinggi, dan kemampuan beradaptasi terhadap revolusi industri berikutnya.

Di era di mana AI menjadi penentu daya saing, Apple dan Amazon berdiri di garis depan transformasi teknologi dunia.

Dengan kombinasi ekosistem konsumen kuat dan inovasi AI kelas dunia, keduanya menjadi pilihan logis bagi investor yang mengutamakan stabilitas sekaligus pertumbuhan masa depan termasuk bagi Warren Buffett.