Malangsatu.id-Menjelang pengumuman MSCI November 2025, sorotan investor tertuju pada dua emiten besar Tanah Air: PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Keduanya dinilai punya peluang kuat untuk menembus indeks MSCI Indonesia, meski masih ada sejumlah faktor teknis yang perlu dipertimbangkan.
BREN, Raksasa Energi Hijau dengan Kapitalisasi Jumbo
Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, saham BREN memiliki peluang besar untuk masuk ke dalam indeks MSCI karena kapitalisasi pasarnya yang sangat besar.
Dengan total kapitalisasi pasar sekitar Rp1.244 triliun dan porsi free float sekitar 11,62%, nilai kapitalisasi free float BREN diperkirakan mencapai Rp144,6 triliun — melewati ambang batas minimum yang biasanya disyaratkan oleh MSCI.
“Dengan asumsi porsi free float 11,62% sesuai data yang beredar, nilai BREN sudah memenuhi syarat minimal. Namun, MSCI tentu punya perhitungan sendiri,” ujar Michael.
Selain faktor angka, BREN juga diuntungkan oleh tren global menuju energi terbarukan. Dengan bisnis yang fokus pada transisi energi hijau, saham ini semakin dilirik investor institusi global yang kini banyak mengarahkan portofolionya ke sektor sustainable energy.
Potensi Emas di Tengah Ketatnya Seleksi MSCI
Sementara itu, saham BRMS, anak usaha Grup Bakrie di sektor tambang emas, juga punya peluang tidak kalah menarik. Kapitalisasi pasar BRMS saat ini mencapai sekitar Rp145,33 triliun, dengan porsi free float mencapai 36,45%. Itu berarti nilai free float-nya berada di kisaran Rp52,99 triliun — relatif solid untuk ukuran emiten tambang di Indonesia.
Struktur kepemilikan yang lebih terbuka membuat BRMS punya likuiditas perdagangan yang cukup baik, salah satu faktor penting dalam seleksi MSCI. Namun, Michael menegaskan, tidak semua pergerakan harga saham bisa dikaitkan langsung dengan spekulasi masuknya emiten ke indeks bergengsi tersebut.
“MSCI memiliki aturan ketat terkait perhitungan free float dan likuiditas selama enam bulan terakhir. Jadi, kenaikan harga belum tentu jadi indikator pasti,” tegasnya.
Mengapa Masuk Indeks MSCI Itu Penting?
Bagi investor, masuk ke indeks MSCI Indonesia bukan sekadar prestise. Status ini bisa membawa dampak nyata — mulai dari meningkatnya minat investor asing, naiknya volume transaksi, hingga peningkatan valuasi saham karena permintaan yang meningkat dari dana institusi global.
Tak heran, setiap kali mendekati pengumuman resmi MSCI, pasar saham Indonesia selalu ramai spekulasi dan rotasi portofolio. Banyak investor mencoba memprediksi siapa saja yang bakal masuk atau keluar dari indeks tersebut.
Kapan Pengumuman Resmi MSCI November 2025?
MSCI dijadwalkan merilis hasil tinjauan periodik komposisi indeks globalnya pada 5 November 2025, dan hasilnya akan efektif berlaku mulai 25 November 2025.
Artinya, pekan pertama November bisa jadi momen krusial bagi pelaku pasar untuk memantau pergerakan saham-saham potensial, termasuk BREN dan BRMS.
Kesimpulan: Duel Dua Konglomerat di MSCI November 2025
Baik BREN maupun BRMS sama-sama punya daya tarik tersendiri.
- BREN unggul dari sisi kapitalisasi besar dan sentimen positif sektor energi hijau.
- BRMS menonjol lewat struktur kepemilikan publik dan likuiditas yang relatif kuat.
Dengan jadwal pengumuman MSCI November 2025 yang semakin dekat, investor tampaknya perlu menyiapkan strategi sejak dini. Apapun hasilnya nanti, satu hal pasti: pasar modal Indonesia semakin diperhitungkan di radar investor global.