Malangsatu.id-Beberapa hari terakhir, media sosial khususnya TikTok diramaikan dengan video keributan yang terjadi di Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Video tersebut memperlihatkan seorang dokter dan karyawannya yang diduga menjadi korban penyerangan oleh sekelompok warga saat berlangsungnya arak-arakan singa depok. Tak hanya itu, dalam video yang viral tersebut, nama kuwu Anjatan atau kepala desa setempat juga ikut disebut-sebut terlibat dalam kericuhan tersebut. Tak heran, banyak warganet jadi penasaran dan bertanya-tanya: apa sebenarnya yang terjadi di balik peristiwa ini?
Menjadi viral di dunia maya memang seringkali membuat satu persoalan jadi diperbincangkan luas, bahkan sebelum fakta sebenarnya terungkap sepenuhnya. Namun, kabar baiknya, pihak kepolisian Polsek Anjatan langsung bergerak cepat untuk mengklarifikasi dan menindaklanjuti kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut di tengah masyarakat.
Biar nggak salah paham dan menambah kegaduhan, yuk kita simak kronologi lengkap serta langkah-langkah resmi yang sudah diambil oleh Polsek Anjatan terkait dugaan penyerangan yang menyeret nama kuwu Anjatan berikut ini.
Ketegangan Bermula dari Peristiwa di Rumah
Menurut keterangan resmi dari Kapolsek Anjatan, AKP H. Rasita, insiden bermula pada Kamis sore, 23 Oktober 2025. Saat itu, seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Al Irsyad menerima telepon mendesak dari istrinya. Sang istri mengabarkan bahwa spion mobil mereka dipukul oleh seseorang yang diduga kuat adalah kuwu Anjatan. Tak hanya itu, beberapa orang juga terlihat mengejar istri dokter tersebut hingga ke rumah mereka di Dusun Karangmalang, Desa Anjatan.
Mendengar kabar itu, sang dokter langsung bergegas pulang. Setibanya di rumah sekitar pukul 14.30 WIB, ia menanyakan kronologi kejadian kepada sang istri. Istrinya kemudian menunjuk ke arah beberapa orang yang sedang berada di seberang rumah. Tanpa pikir panjang, dokter tersebut berusaha menghampiri kelompok tersebut untuk menanyakan duduk perkara. Namun, belum sempat bertanya, beberapa orang yang tidak dikenalnya justru menghadang dan melakukan tindak kekerasan.
Akibat aksi tersebut, dokter itu mengalami luka di beberapa bagian wajah, termasuk pipi kanan, kening sebelah kiri, dan bagian belakang telinga kanan. Tentu saja, peristiwa ini membuat keluarga korban dan masyarakat sekitar terkejut dan khawatir.
Klarifikasi dan Penyelidikan Mendalam
Tidak tinggal diam, dokter yang menjadi korban langsung membuat laporan resmi ke Polsek Anjatan. Kapolsek Anjatan, AKP Rasita, menegaskan bahwa laporan tersebut telah diterima dan pihaknya langsung melakukan tindakan sesuai prosedur hukum. “Benar, korban sudah membuat laporan ke Polsek Anjatan dan saat ini kasusnya sedang kami tindak lanjuti,” ujar AKP Rasita.
Sebagai langkah awal, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian. Selain itu, korban juga telah menjalani visum untuk memastikan luka-luka yang dialami akibat insiden tersebut. Kapolsek menegaskan, setiap proses hukum akan dijalankan secara profesional, objektif, dan berkeadilan—tanpa pandang bulu, siapapun yang terlibat tetap akan diperiksa secara adil.
Imbauan Kapolsek, Jangan Main Hakim Sendiri
AKP Rasita juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar, terutama di era media sosial seperti saat ini. Ia meminta warga tetap mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan. Tindakan main hakim sendiri hanya akan memperkeruh suasana dan berpotensi mengganggu ketertiban masyarakat.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian. Semua pihak akan kami periksa secara adil,” tegasnya.
Kenapa Kasus Kuwu Anjatan Jadi Banyak Dibicarakan?
Viralnya video penyerangan yang diduga melibatkan kuwu Anjatan memang menjadi perhatian, bukan hanya di Indramayu tapi juga hingga luar daerah. Banyak warganet ikut mengomentari dan mendiskusikan kasus ini. Tidak sedikit yang meminta agar proses hukum berlangsung secara transparan dan akuntabel.
Fenomena viralnya kasus ini sebenarnya menunjukkan betapa cepatnya informasi bisa menyebar di era digital. Namun, penting juga bagi masyarakat untuk tetap kritis dan tidak langsung menyimpulkan sesuatu sebelum ada hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang.
Menunggu Proses Hukum dan Klarifikasi Lanjutan
Kasus dugaan penyerangan yang melibatkan kuwu Anjatan ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Kapolsek Anjatan telah memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara profesional, adil, dan transparan. Semua pihak yang terkait akan dimintai keterangan agar kronologi kejadian benar-benar jelas dan tidak ada yang dirugikan secara sepihak.
Bagi masyarakat, penting untuk menahan diri, tidak menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya, dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran penting dalam menjaga kerukunan dan ketertiban di lingkungan desa.
Selalu update info terbaru dari sumber resmi, dan jangan mudah terprovokasi oleh isu yang belum tentu benar. Percayakan penanganan kasus kuwu Anjatan ini pada pihak kepolisian.